Pages

Hiromi Tanii, Walikota Berbudaya


Hiromi Tanii yang kini telah berusia tujuh puluh lima tahun ini masih menjabat sebagai Walikota Munakata Fukuoka, Jepang. Hiromi Tanii adalah sosok walikota yang tegas, kritis, dan cekatan. Pria kelahiran tahun 1940 ini telah berhasil menyulap Pulau Okinoshima menjadi warisan budaya yang luar biasa di Jepang. Kini, dengan masa jabatannya yang akan berakhir di tahun 2018 nanti, Hiromi Tanii masih tetap berjuang dan berusaha keras agar dapat memasukkan objek wisata Okinoshima agar dapat diterima oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Pada masa pemerintahannya hingga sekarang, kepemimpinan Hiromi Tanii telah membawa Munakata Fukuoka menjadi salah satu pusat perhatian dunia. Hiromi Tanii mampu melihat peluang-peluang yang ada di daerah yang ia pimpin, yaitu Munakata Fukuoka. Salah satu peluang yang ada di daerah ini adalah Pulau Okinoshima. Pulau Okinoshima adalah salah satu pulau di Jepang yang terkenal akan keindahannya. Kota Munakata Fukuoka sendiri memiliki penduduk sekitar sembilan puluh enam ribu jiwa, dengan penduduk rata-rata berusia sekitar empat puluh empat tahun yang memiliki sumber utama kegiatan di pertanian dan perikanan.
Hiromi Tanii dengan segera membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatur dan menjaga warisan budaya yang terdapat di Kota Munakata Fukuoka sebagai warisan budaya itu sendiri, sebagai objek wisata, dan sumber pendapatan kota tersebut, bahkan pula sebagai salah satu sumber pendapataan perkapita negara. Sejak awal kepemimpinannya, Hiromi Tanii memang sudah melirik potensi yang terdapat di Pulau Okinoshima sejak awal, sehingga dalam kepemimpinannya ia sudah memiliki suatu prospek dan tujuan yang jelas untuk memajukan kota yang ia pimpin. Hiromi Tanii menargetkan di tahun 2017 nanti, Pulau Okinoshima telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Hiromi Tanii dalam kepemimpinannya ialah membatasi pengunjung yang datang di Okinoshima. Hiromi Tanii berpendapat bahwa banyak pengunjung dapat menambah sumber pendapatan Kota Munakata Fukuoka, namun apabila terlalu banyak pengunjung tentunya akan berdampak pada kerusakan Okinoshima itu sendiri. Selain itu, Hiromi Tanii juga mempersiapkan banyak hal untuk menyambut para wisatawan dan pengunjung di Pulau Okinoshima, seperti penginapan dan sarana transportasi yang memadai. Hiromi Tanii, juga melarang para pengunjung pulau untuk membawa pulang apapun dari Pulau Okinoshima. Hal ini dilakukan Hiromi Tanii selain dikarenakan agar tetap terjaganya kelestarian Okinoshima, namun juga dipengaruhi oleh faktor religius masyarakat Jepang, yaitu kepercayaan adanya Dewi yang menjaga Pulau Okinoshhima.
Hiromi Tanii menerapkan ilmu-ilmu perencanaan wilayah dan kota dengan baik. Hiromi Tanii dapat menentukan hal apa yang harus ditetapkan dan hal mana yang tidak diperlukan. Hiromi Tanii sangat memperhatikan akan terjaganya kelestaian alam dan warisan budaya yang ada di kota maupun negaranya. Hiromi Tanii juga sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai teladan yang patut untuk dicontoh. Oleh karena itu, sebagai pemimpin suatu kota diharapkan mampu membuat dan menerapkan ilmu-ilmu perencanaan untuk membangun kesejahteraan wilayah dan kota yang ia pimpin.


Sumber:


Agustina, Dewi. 2015. Walikota Jepang Perjuangkan Objek Wisata Okinoshima jadi Warisan Budaya Dunia dalam www.tribunnews.com. Diakses pada Senin, 2 November 2015.

Diporation

Blog ini dibuat oleh sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Teknik Perencanaan wilayah dan Kota. Blog ini dibuat dengan tujuan untuk berbagi pengalaman, ilmu, dan hal lainnya serta sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi Informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar